A.SISTEM KEMUDI
System kemudi mempunyai fungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokan roda depan sehingga bisa berbelok. Pengaturan arah gerak ini
dilakukan oleh pengemudi, dengan jalan memutarkan roda kemudi sesuai
dengan arah yang di kehendakinya.
Pada dasarnya perancangan system kemudi dilakukan untuk memungkinkan
pengemudi dapat mengendalikan arah kendaraan dengan tepat dan tenaga
seminimal mungkin.
1.Cara kerja system kemudi
Bila steering wheel (roda kemudi) di putar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi
kemudi). Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan
momen punter yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage.
Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear melalui tie rod
dan ball joint kemudian ke roda-roda depan.
Agar system kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-Kelincahannya baik.
-Usaha pengemudian yang baik.
-Recovery ( pengembalian ) yang halus.
-Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.
2.Bagian-bagian utama system kemudi
a.Steering wheel (roda kemudi)
Roda kemudi digunakan pengemudi untuk menggerakan system kemudi dengan
cara diputar kekanan atau kekiri. Roda kemudi dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu besar,kecil,ellips.
-Bentuk Besar, bentuk ini mempunyai keuntungan dalam hal tenaga, yaitu
mendapatkan moment yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan
akan terasa ringan dan lebih stabil. Kerugiannya adalah memakan tempat.
Ini di terapkan pada mobil penumpang besar seperti bus, truk, dan
lain-lain.
-Bentuk Kecil, bentuk ini merupakan kebalikan dari bentuk besar. Tidak
memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada
sehingga untuk membelokkan kendaraan dibutuhkan tenaga besar (steer
berat). Ini diterapkan pada mobil penumpang (station) seperti carry,
kicang, dan lain-lain.
-Bentuk ellips, Bentuk ini merupakan gabungan dari bentuk beasr dan
kecil. Oleh karena pada saat berjalan lurus diperlukan kemudi yang
sensitive dan pada saat berjalan belok diperlukan moment yang besar,
maka model ini dapat mengatasi kedua-duanya.
b.Steering column
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering
wheel ke steering gear dan column tube yang mengikat main shaft ke
body. Bagian ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bregeri
sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuahmur pengikat.
Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan
flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan
memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang
diakibatkan oleh keadaan jalan.
Steering coloumn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan
ddpasangkan pada body melalui bracket coloumn tipe breakaway sehingga
dapat bergeser turun saat terjadinya tabrakan.
pada kendaraan tertentu, steering coloumn dilengkapi dengan
-Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
-Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertical steering wheel.
-Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.
c.Steering gear
Stering gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu
yangbersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan.
Steering gear ada beberapa type dan yang banyak digunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion.
-Type recirculating ball Shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur)
kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kekanan. Sementara nut
bergerak, sector shaft juga ikut berputar menggerakkan pitman arm yang
diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi (steering link)
-Type rack and pinion Cara kerja bila roda kemudi diputar, maka gerakan
diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan
menggerakan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack di teruskan ke
steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok.
d.Steering lingkage
steering lingkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak
dari steering gerak ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan
ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun.
-Steering lingkage untuk suspense rigid
Steering lingkage tipe ini terdiri atas pitman arm, drag link, knuckle
arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel
panjangnya rod.
-Steering lingkage untuk suspeni independence. Pada tipe ini terdapat
sepasang tipe rod yaitu yang disambungkan denagn relay rod (pada type
rack and pinion) rack berfungsi sebagai relay rod. untuk menyetel
panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie
rod end.
3.Pemerikasaan system kemudi
a.Pemeriksaan kebebasan roda kemudi ( steering wheel)
Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar roda kemudi
perlahan-lahan tetapi jangan sampa roda bergerak. Besarnya gerakan roda
kemudi pada saat ini disebut denagnb kebebasan ( free play). Besarnya
kebebasn tergantung pada model mobil, tetapi biasanya tidak melebihi
dari 30 mm. bila kebebasannya berlebihan , penybabnya dapat berasal dari
salah satu diantaranya :
-Mur roda kemudi kurang kencang
-Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat.
-Lingkage joint aus.
-Pemasangan lingkage bracket longgar.
-Bantalan longgar.
-Main shaft joint longgar.
b.Pemerikasaan steering coloumn
Gerakan roda kemudi keatas kebawah, kiri kanan, maju mundur. Periksa
apakah roda kemudi terpasang dengan baik pada main shaft keadannya
longgar dan apakah steering coloumn terpasang dengan kuat.
c.Pemerikasaan kelonggaran steering lingkage
Donglraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda maju mundur, dan dari
dsatu sisi ke sisi lainnya. Bila gerakannya berlebihan kemungkinan
lingkage atau wheel bearingnya aus.
d.Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda ( wheel bearing)
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini dengan
menggoyangkan bagian atas bawah pada tiap roda. Bila tenyata longgar,
penyebabnya kemungkinan suspension arm bushing, ball joint atau wheel
bearing longgar. Periksa kelonggarannya berkurang, berarti ada bagian
selain wheel bearing yang longgar. Bila kelonggarannya hilang sama
sekali berarti penyebabnya berasal dari bantalan roda yang sudah aus.
e.Pemeriksaan ketinggian minyakl steering
Pemeriksaan ketinggian minyak stering gear, jika rendah, periksa
kebocoran, tambah minyak atau perbaiki yang bias diperiksa pada tangki.
f.Pemeriksaan steering gear berat
Gerakan roda kemudi yang berat biasanya di sebabkan oleh gaya pengembalian roda-roda yang berlebihan setelah membelok.
Dongkrak naik bagian depan kendaraan, lepaskan steering gear dan
steering lingkage agar dapat memeriksa bagian-bagian satu persatu. Bila
gerakan gigi kemudi ( steering gear) berat, penyebabnya mungkin
kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan preload yang tidak tepat, minyak
atau gemuk kurang, bearing atau bushingnya cacat.
g.Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle arm dengan lingkage dan gerakan knuckle arm.
Bila terasa berat, kemungkinan kingpin atau ball joint keadaan rusak.
4.Melaksanakan Pembongkaran perbaikan dan pemasangan komponen system kemudi
Untuk melakukan kegiatan praktek system kemudi, bahan dan peralatan yang di perlukan sperti berikut:
Peralatan tangan atau hand tolls set, SST (menyesuaikan kebutuhan)
-Grease atau gemuk,sealant, minyak steering gear
-Kunci moment, penggaris/mistar
-Kain lap/majun
-V block
-Dial test indicator
Selain bahan dan alat yang dibutuhkan, perlu juga diperhatikan keselamatan kerja sperti berikut:
-Digunakan tutup fender, tutup kursi dan lantai kendaraan tetap bersih dan tidak rusak.
-Selama melakukan pembongkaran, tempatkan komponen-komponen secara berurutan untuk mempermudah pemasangan.
-Gunakan perlatan sesuai dengan fungsinya.
-Ikuti instruktur/guru atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
-Gunakan buku manual dari kendaraantersebut.
a.Pelepasan Steering coloumn dari kendaraan
1)Melepas kabel negative baterai
2)Melepas poros utama
Buatlah tanda universal joint dan poros intermedia lepas poros intermedia dari universal joint.
3)Melepas roda kemudi
- Lepas pad roda kemudi
- Lepas mur roda kemudi
- Lepas potongan kontak klakson
- Lepas dua sekrup dan plat kontak klakson
Lepas dua sekrup dan tutup roda kemudi
Buatlah tanda pada poros utama dan roda kemudi
Menggunakan SST, lepas roda kemudi
Melepas tutup coloumn bawah dan swit kombinasi
Melepas swit kombinasi dari bracket
Melepas empat baut dari tutup lubang coloumn
4)Melepas coloumn
- Lepas dua baut bracket coloumn
- Lepas tutup coloumn atas
- Tarik rakitan coloumn kemudi
b.Membongkar komponen-komponen steering coloumn
1.Lepas bracket atas dari rakitan pipa coloumn
- Lepas penahan bantalan
- Menggukan tang snap ring, lepas snap ring
- Putar kunci pengapian ke posisi ACC.
- Lepas baut kepala tirus denan bor dan ekstraktor baut
-Lepas dua baut, dan pisahkan bracket atas dengan pipa coloumn
- Menggunakan tang snap ring, untuk melepas snap ring
2.Lepas pembatas aksial
- Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
- Tarik pembatas aksial keluar dari poros utama
3.Pasang brecket atas pada pipa coloumn
- Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
- Pasang main shaft ke dalam pipa coloumn
c.Pemeriksaan dan perbaikan steering coloumn
1.Periksa brecket atas
- Cek bahwa mekanisme pengunci kemudi bekerja normal
- Cek kondisi putaran bantalan atas dan cek terhadap suarababnormal
2.Bila perlu, ganti bantalan atas
- Menggunakan SST dan palu, lepas bantalan
- Berikan gemuk MP pada bantalan
- Menggunakan SST dan palu, pasang bantalan pada brecket
d.Pemasangan komponen steering coloumn
1.Pasang intermedia shaft pada main shaft
- Luruskan tanda pada intermediate shaft dan kopling
- Pasang dua baut dan mur
Momen=250kgff.cm
2.Pasang pembatas pada main shaft
-Pasang pembatas pada main shaft
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
3.Menggunakan brecket atas pada pipa coloumn
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
-Pasang main shaft ke dalam pipa coloumn
-Pasang baut kepala tirus baru dan kencangkan smapai kepala but putus
-Pasang dan kencangkan dua baut
Momen=75 kgff.cm
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
-Pasang penahan bantalan
e.Pemasangan kembali steering coloumn pada kendaraan
1.Tempatkan coloumn kemudi pada posisi terpasang
2.Pasang intermedia shaft pada worm shaft luruskan tanda pada yoke dan poros pin ion
3.Sementara padang kedua baut bracket pipa coloumn dan tutup coloumn ats
4.Pasang tutup lubang coloumn kemudi pasang tutup lubang coloumn dengan empat baut.
Momen=13kgf.cm
5.Kencangkan dua baut bracket pipa coloumn
Momen=13kgf.cm
6.Pasang swit pengapian pada bracket pipa coloumn
7.Pasang swit kombinasi
8.Pasang tutup coloumn
9.Pasang roda kemudi
-Pasang tutup roda kemudi dan plat kontak, kontak klakson pada roda kemudi
-Luruskan tanda pada main shaft dan roda kemudi
-Hubungkan konektor klakson dan pasang roda kemudi
-Pasang dan kencangkan mur
Momen=350kgf.cm
-Pasang pad roda kemudi
10.Pasang universal joint kencangkan baut universal joint
11.Hubungkan kabel negative pada baterai
Jumat, 12 Desember 2014
SITEM KEMUDI
18.56
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar