Translate

[URL=http://info.flagcounter.com/m0Nk][IMG]http://s06.flagcounter.com/mini/m0Nk/bg_212121/txt_FCFAF7/border_262626/flags_0/[/IMG][/URL]

Total Tayangan Halaman

Jumat, 12 Desember 2014

Bahasa Jawa Cerbon

Artikel ini mungkin mengandung riset asli atau pernyataan yang belum dipastikan.

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
Bahasa Jawa Cirebon atau disebut oleh masyarakat setempat sebagai basa Cerbon ialah sejenis dialek Jawa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama mulai daerah Pedes, Cilamaya (Karawang), Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara, (Subang), Jatibarang, Indramayu, sampai Cirebon dan Losari Timur, Brebes, Jawa Tengah.
Daftar isi [sembunyikan]
1 Pengaruh
2 Perdebatan Bahasa Cirebon (Dialek Bahasa Jawa atau Bahasa Mandiri)
2.1 Bahasa Cirebon Sebagai Sebuah Dialek Bahasa Jawa
2.2 Bahasa Cirebon sebagai Bahasa Mandiri
3 Kosakata
4 Dialek Bahasa Cirebon
4.1 Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh)
4.2 Bahasa Cirebon dialek Dermayon
4.3 Bahasa Cirebon dialek Plered (Cirebon Barat)
5 Kamus Kecil
6 Perbandingan Bahasa
7 Catatan kaki
[sunting]Pengaruh

Dahulu dialek ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda. Dialek Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa Baku.
Dialek Cirebon diajarkan di sekolah-sekolah wilayah eks-Karesidenan Cirebon bersama dengan bahasa Sunda. Di wilayah eks-Karesidenan Cirebon, dialek ini dituturkan oleh mayoritas penduduknya yang bertempat tinggal di sepanjang pantai utara seperti di kota Cirebon, kabupaten Cirebon, Majalengka bagian utara, dan Indramayu atau dinamai Dermayon. Sedangkan di Kuningan pada umumnya digunakan bahasa Sunda dialek Cirebon.
Bahasa Cirebon juga memberi pengaruh pada bahasa Jawa Banten, baik dalam tingkatan Bahasa Banten Standar maupun dalam tingkatan halus (bahasa Bebasan Jawa Banten). Asal muasal Kerajaan Banten memang dari laskar gabungan Cirebon-Demak yang berhasil merebut wilayah utara Kerajaan Pajajaran.
Dalam Kesehariannya bahasa Cirebon terbagi menjadi dua tingkatan, yakni tingkatan bahasa Cirebon standar (Bahasa Bagongan Cirebon) dan tingkatan halus (bahasa Bebasan Cirebon).
[sunting]Perdebatan Bahasa Cirebon (Dialek Bahasa Jawa atau Bahasa Mandiri)

Perdebatan tentang Bahasa Cirebon sebagai Sebuah Bahasa yang Mandiri terlepas dari Bahasa Sunda dan Jawa telah menjadi perdebatan yang cukup Panjang, serta melibatkan faktor Politik Pemerintahan, Budaya serta Ilmu Kebahasaan.
[sunting]Bahasa Cirebon Sebagai Sebuah Dialek Bahasa Jawa
Penelitian menggunakan kuesioner sebagai indikator pembanding kosakata anggota tubuh dan budaya dasar (makan, minum, dan sebagainya) berlandaskan metode Guiter menunjukkan perbedaan kosa kata bahasa Cirebon dengan bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 75 persen, sementara perbedaannya dengan dialek di Jawa Timur mencapai 76 persen.[1] Untuk diakui sebagai sebuah bahasa tersendiri, suatu bahasa setidaknya membutuhkan sekitar 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya.[1]
Meski kajian Linguistik sampai saat ini menyatakan bahasa Cirebon ”hanyalah” dialek (Karena Penelitian Guiter mengatakan harus berbeda sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya), namun sampai saat ini Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 masih tetap mengakui Cirebon sebagai bahasa dan bukan sebagai sebuah dialek. Dengan kata lain, belum ada revisi terhadap perda tersebut. Menurut Kepala Balai Bahasa Bandung Muh. Abdul Khak, hal itu sah-sah saja karena perda adalah kajian politik. Dalam dunia kebahasaan menurut dia, satu bahasa bisa diakui atas dasar tiga hal. Pertama, bahasa atas dasar pengakuan oleh penuturnya, kedua atas dasar politik, dan ketiga atas dasar Linguistik.
Bahasa atas dasar politik, contoh lainnya bisa dilihat dari sejarah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, seharusnya dinamakan bahasa Melayu dialek Indonesia. Namun, atas dasar kepentingan politik, akhirnya bahasa Melayu yang berkembang di negara Indonesia –oleh pemerintah Indonesia– dinamakan dan diklaim sebagai bahasa Indonesia. Selain alasan politik, pengakuan Cirebon sebagai bahasa juga bisa ditinjau dari batasan wilayah geografis dalam perda itu. Abdul Khak mengatakan, Cirebon disebut sebagai dialek jika dilihat secara nasional dengan melibatkan bahasa Jawa.
Artinya, ketika perda dibuat hanya dalam lingkup wilayah Jabar, Cirebon tidak memiliki pembanding kuat yaitu bahasa Jawa. Apalagi, dibandingkan dengan bahasa Melayu Betawi dan Sunda, Cirebon memang berbeda.[2]
[sunting]Bahasa Cirebon sebagai Bahasa Mandiri
Revisi Perda, sebenarnya memungkinkan dengan berbagai argumen linguistik. Namun, kepentingan terbesar yang dipertimbangkan dari sisi politik bisa jadi adalah penutur bahasa Cirebon, yang tidak mau disebut orang Jawa maupun orang Sunda. Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon Nurdin M. Noer mengatakan, bahasa Cirebon adalah persilangan bahasa Jawa dan Sunda. Meskipun dalam percakapan orang Cirebon masih bisa memahami sebagian bahasa Jawa, dia mengatakan kosakata bahasa Cirebon terus berkembang tidak hanya ”mengandalkan” kosa kata dari bahasa Jawa maupun Sunda.
”Selain itu, bahasa Cirebon sudah punya banyak dialek. Contohnya saja dialek Plered, Jaware, dan Dermayon,” ujarnya. Jika akan dilakukan revisi atas perda tadi, kemungkinan besar masyarakat bahasa Cirebon akan memprotes.
Pakar Linguistik Chaedar Al Wasilah pun menilai, dengan melihat kondisi penutur yang demikian kuat, revisi tidak harus dilakukan. justru yang perlu dilakukan adalah melindungi bahasa Cirebon dari kepunahan..[3]
[sunting]Kosakata

Sebagian besar kosa kata asli dari bahasa ini tidak memiliki kesamaan dengan bahasa Jawa standar (Surakarta/Yogyakarta) baik secara morfologi maupun fonetik. Memang bahasa Cirebon yang dipergunakan di Cirebon dengan di Indramayu itu meskipun termasuk bahasa Jawa, mempunyai perbedaan cukup besar dengan “bahasa Jawa baku”, yaitu bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah yang berpegang kepada bahasa Jawa Solo. Dengan demikian, sebelum 1970-an, buku-buku pelajaran dari Solo tak dapat digunakan karena terlalu sukar bagi para murid (dan mungkin juga gurunya). Oleh karena itu, pada 1970-an, buku pelajaran itu diganti dengan buku pelajaran bahasa Sunda yang dianggap akan lebih mudah dimengerti karena para pemakai bahasa Sunda “lebih dekat”. Akan tetapi, ternyata kebijaksanaan itu pun tidak tepat sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya, yaitu bahasa Jawa dialek Cirebon. [4]
Banten utara Cirebonan & Dermayon Banyumasan Tegal, Brebes Pemalang Solo/Jogja Indonesia
kita kita/reang/isun/ingsun inyong/nyong inyong/nyong nyong aku aku/saya
sire sira rika koen koe kowe kamu
pisan pisan banget nemen/temen nemen/temen/teo tenan sangat
keprimen kepriben/kepriwe kepriwe kepriben/priben/pribe keprimen/kepriben/primen/prime/priben/pribe piye/kepriye bagaimana
ore ora/beli ora ora/belih ora ora tidak
manjing manjing mlebu manjing/mlebu manjing/mlebu mlebu masuk
arep arep/pan arep pan pan/pen/ape/pak arep akan
sake sing sekang sing kadi/kading seko dari

Berikut ini contoh kalimat dalam bahasa Cirebon :
Kepriben kabare, cung? — Bagaimana kabarnya, nak?
Isun lunga sing umah — Aku pergi dari rumah
Aja gumuyu bae — Jangan tertawa saja
Sira arep mendhi? — Kamu mau ke mana?
Sira arep njaluk beli? — Kamu mau minta ga?
Dalam bahasa pantura (Pemalang) :
Keprimen kabare, kang?
Nyong lungo kading umah
Ojo gemuyu bae
Koe pan aring endi?
Koe pan njaluk pora?

[sunting]Dialek Bahasa Cirebon

Menurut Bapak Nurdin M. Noer Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon, Bahasa Cirebon memiliki setidaknya tiga Dialek, yakni Bahasa Cirebon dialek Dermayon atau yang dikenal sebagai Bahasa Indramayuan, Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) atau Bahasa Jawa Separuh. dan Bahasa Cirebon dialek Plered.
[sunting]Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh)
Dialek Jawareh atau disebut juga sebagai Jawa Sawareh (separuh) merupakan dialek dari Bahasa Cirebon yang berada disekitar perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Brebes, atau sekitar Perbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Dialek Jawareh ini merupakan gabungan dari separuh Bahasa Jawa dan separuh bahasa Sunda. [5]
[sunting]Bahasa Cirebon dialek Dermayon
Dialek Dermayon merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan secara luas diwilayah Kabupaten Indramayu, menurut Metode Guiter, dialek Dermayon ini memiliki perbedaan sekitar 30% dengan Bahasa Cirebon sendiri. Ciri utama dari penutur dialek Dermayon adalah dengan menggunakan kata "Reang" sebagai sebutan untuk kata "Saya" dan bukannya menggunakan kata "Isun" seperti halnya yang digunakan oleh penutur Bahasa Cirebon.
[sunting]Bahasa Cirebon dialek Plered (Cirebon Barat)
Dialek Plered merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan diwilayah sebelah barat Kabupaten Cirebon, dialek ini dikenal dengan cirinya yaitu penggunaan huruf "o" yang kental, misalkan pada Bahasa Cirebon standar menggunakan kata "Sira", dialek Kabupaten Cirebon bagian Barat ini menggunakan kata "Siro" untuk mengartikan "Kamu", kata "Apa" menjadi "Apo" dan Jendela menjadi "Jendelo". Penutur dialek yang menempati kawasan barat Kabupaten Cirebon ini lebih mengekspresikan dirinya dengan sebutan "Wong Cirebon", berbeda dengan Penduduk Kota Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon standar (Sira) yang menyebut diri mereka sebagai "Tiang Grage", walaupun antara "Wong Cirebon" dan "Tiang Grage" memiliki arti yang sama, yaitu "Orang Cirebon" [6]

[sunting]Kamus Kecil

Berikut ini adalah kamus alit (kecil) tentang bebasan[7]:
Standar Cirebon Bebasan Cirebon Bahasa Indonesia Penjelasan
Ana Wenten Ada
Banyu Toya Air
Mlaku Mlampah Berjalan
Adoh Tebih Jauh
Bae Mawon Saja
Delengkaken Sanggine Biarkan
Uwis Sampun Sudah
Akeh Katah Banyak
Bocah Lare Anak
Ambir Supadon Biar
Batur Rencang Kawan
Dudu Dudu / Sanes Bukan
Arep Ajeng Akan
Bener Leres Benar
Duwe Gadah Punya
Bengi Dalu Malam
Dodol Sadean Dagang
Abang Abrit Merah
Beras Uwos Beras
Dake Gadah Punya (Dapat)
Apik Eca Bagus
Cungur Irung Hidung
Cilik Alit Kecil
Dalan Dermagi Jalan
Dewek Piyambek Sendiri
Buri Wingking Belakang Nang Buri, Teng Wingking (Di Belakang)
Nang Arep Teng Ajeng Di Depan
Nang Mendhi Teng Pundi Dimana
Diantarane Diantawise Diantaranya
Njagong Linggih Duduk
Endas Sirah Kepala
Gawe Damel Kerja
Gede Ageng Besar
Gula Gendis Gula
Entek Telas Habis
Isor Andap Bawah
Jare Cape Kata (Ucap) Cape sinten? (Kata (ucap) siapa?)
Kabeh Sedanten Semua
Sira Panjenengan Anda
Sira Penjenengan Kamu
Kanggo Kangge Untuk
Karena Keranten Karena
Karo Kalian Dengan Teng bioskop kalian sinten inggih? (Di bioskop dengan siapa, ya?)
Katon Ketingal Dapat dilihat
? Kajaba Kecuali
Mengana Mrika Kesana
Mene Mriki Kesini
Klambi Rasukan Pakaian
Kurang Kirang Kurang
Laka Mboten wenten Tidak Ada
Lamun Umpami Umpama
Lamun Bilih Seandainya
Lanang Jaler Laki-laki
Lenga Lisa Minyak
Lenga Latung Lisa latung Minyak tanah
Loro Kalih Dua
Lunga Kesah Pergi
Mangkat Kesa Berangkat
Luru Ngilari Cari
Luru Nggulati Cari
Luwih Langkung Lebih
Maca Maos Baca
Larang Awis Mahal
Mangan Dahar Makan
Maning Malih Lagi
Manjing Mlebet Masuk
Mata Soca Mata
Pate Padem Padam
arep mendhi Bade pundi Mau ke mana?
Gelem Bade Mau
Melu Milet Ikut
Metu Medal Keluar
Mlayu Mlajeng Lari
Engko Mengkin Nanti
Ndeleng Ningali Melihat
Ngaji Ngaos Mengaji
Gawa Bakta Bawa mbakta (Membawa)
Nginum Ngombe Minum
Rungu Pireng Dengar Ngrungu, Mireng (Mendengar)
Upai Sukani Beri Ngupai, Nyukani (Memberi)
Nguyu Nyeni Kencing
Jaga Raksa Jaga Njaga, Ngraksa (Menjaga)
Nyilih Nyambut Pinjam
Nyoba Nyobi Coba
Beli / Ora Mboten Tidak
Sekien Saniki Sekarang
Wong Tiyang Orang
Olih Angsal Mendapat
Pada bae Sami mawon Sama saja
Pada Sami Sama
Papat Sekawan Empat
Pasar Peken Pasar
Parek Caket Dekat
Percaya Percanten Percaya
Pira Pinten Berapa
Umah Griya Rumah
Sapa Sinten Siapa (Kaliyan Sinten? "Sama Siapa?")
Apa Punapa Apa
Sedang Siweg Sedang (Melakukan) (Siweg Punapa? "Sedang Apa")
Sawah Sabin Sawah
Salah Sawon Salah
Setitik Sakedik Sedikit
Sega Sekul Nasi
Siji Setunggal Satu
Srog Mangga Silahkan
Aja Sampun Jangan (Sampun teng Riku! = "Jangan Disitu!"
ning kono Teng Riku Di situ
Ning / Nang Teng Di
Tamu Sema Tamu
Turu Kilem / Tilem / Kulem Tidur
Tuku Tumbas Beli
Duit Yatra Uang
Urip Gesang Hidup
Wadon Istri Perempuan
Wanci Wayah Saat
Wareg Tuwuk Kenyang
Wulan Sasi Bulan
? Diterasken Diteruskan
Yambu Wikan Sanggup (Bisa)
? Liya-liya Lain-lain (Mangga diterasken Liya-liya ae = "Silahkan diteruskan lain-lainnya")
Punten Hampura Maaf
Isun Ingsun / Kula Saya
Karo Sareng Dengan (Garam sareng Gendhis dicampur mawon Kang! = "Garam dengan Gula dicampur aja Kang!")
? Lan Dan
Nang Isor Teng Andap Di Bawah
Gen Ugi Juga
? Awan Siang
Ilang Ical Hilang
Getek ? Geli
Rewel ? Cerewet
Mencleng ? Lompat
Bulit ? Curang
? Jentik Kelingking
? Dileb Ditutup (Penggunaan Pada "Pintu")
Sekiki ? Besok
Bobad ? Bohong
Demplon ? Sexy
Kari ? Sisa (Tinggal Terakhir)
Nguntap ? Durhaka
Bonggan ? Awas! Digunakan ketika kesal pada sesuatu atau Menantang
Pancal ? Tendang
Bendrongan ? Main Musik (Main Musik Dengan Alat Seadanya disebut "Bendrongan"
Dawuk ? Dewasa
Tua Sepuh Tua
Erti Uning Tahu (Hampura Inggih, Ingsun Mboten Uning Panjenengan Kih Sinten? = Maah ya, saya tidak tahu anda ini siapa?)
Erti Ertos Arti (Ngertos = Mengerti) (Basa Iku alat Komunikasi, Umpami panjenengan ngertos ya leres! = Bahasa itu alat komunikasi kalau anda mengerti ya bagus!)
? Kados Seperti (Kados Mekoten = Sepeti Begitu / Seperti Itu)
Mengkonon Mekoten Begitu
? Maksad Maksud (Maksadipun = Maksudnya)
? Wiraos Bicara (Nyrios = Berbicara)
Dadi Dados Jadi
? Sinau / Ginau Belajar
? Alih Pindah (Ingsun sampun ngalih teng Kuningan = Saya sudah pindah ke Kuningan)
Balik Wangsul Pulang
Dina Dinten Hari (Sedinten-dinten = Sehari-hari)
? Waktos Waktu (Waktosipun = Sewaktu)
Aturan Pakem Aturan
Amarga Amargi Akibat (amargi ingsun mboten uning kepripun pakemipun basa Bebasan Cirebon ingkang leres = akibatnya saya tidak tahu bagaimana peraturan bahasa Bebasan Cirebon yang benar)
Kuwe Kuh / Puniku Itu (jauh dari si pembicara)
Kie Kih / Puniki Ini
? Kah Itu (dekat dari si pembicara)
? Waras Sehat
Bokat ? Takut / Kali "aja ning ngerep nok..!!, bokat ketendang!" (jangan di depan nak!! (perempuan), takut/nanti tertendang!)
"isun arep ngulur batur-batur nang alun-alun, bokat bae ana mengkana" (saya hendak mencari anak-anak di alun-alun, barangkali saja ada di sana)
Kuwayang ? Terbayang
Ketuwon ? Percuma / tidak dilayani dengan baik
? Kelanjengan Kelanjutan

[sunting]Perbandingan Bahasa

Berikut ini adalah perbandingan antara bebasan (Bahasa Halus) Cirebon, bebasan Pemalangan, dengan bebasan Serang (Jawa Banten)
Banten utara Cirebonan & Dermayon Pemalangan/Tegalan Indonesia
Kasih Jeneng Jeneng/nami/asmi Nama
Boten Mboten Mboten Tidak
Teteh Rara Mbak/mbakyu Kakak perempuan (mbak)
Koh/iku/puniku Kuh/puniku Puniku/niku Itu
Kepetuk Kepetak / Kepanggih Kepanggih Ketemu
Iki Kih Niki Ini
nggih Inggih Inggih/nggih Ya
Ugi Ugi Ugi Juga
Kelipun Punapa Kenging nopo Kenapa
Hampura Hampura Ngampunten Maaf
Sege Sekul Sekul Nasi
Linggar Kesah Tindak/kesah Pergi
Darbe Gadah Gadah Punya
Seniki Saniki Sakniki Sekarang
Matur nuhun Matur nuwun/kesuwun Matur nuwun Terima kasih
Ayun ning pundi Bade teng pundi Bade teng pundi Mau kemana?
Pasar Peken Peken Pasar
Salah Sawon Salah Salah
Kule Kula Kulo Saya
Uning Uning Ngertos Tahu
Bangkit Saged Saged Bisa
Napik Sampun Sampun Jangan
Nire Panjenengan Sampeyan Anda
Cepe Cape Capeh Kata
Gelem Bade Bade Mau
Sare Kilem Tilem Tidur

Contoh kalimat dalam bebasan Cirebon
Pripun kabar ae? Panjenengan bade teng pundi?
Sampun dahar dereng?
Permios, Kula mboten uning griya ae rara Astutiningsih kuh teng pundi?
Jeneng ae sinten?
Jeneng ae Astutiningsih lamun mboten sawon
Oh, wenten teng ajeng kuh
Kesuwun inggih, kang!
Yewis, sampun dolanan mawon inggih
rara Astutiningsih! Ning pundi mawon? mboten ilok kepetak!
Sampun mekoten, inggih
Kula kesa kaliyan yu Toyah teng peken
Bade tumbas sate bandeng setunggal.

Perbandingan dengan bebasan Serang (Jawa Banten)
Pripun kabare? Sampean ayun ning pundi?
Sampun dahar dereng?
Permios, kule boten uning griyane Astutiningsih niku ning pundi?
Kasihe sinten?
Kasihe Astutiningsih lamun boten salah.
Oh, wenten ning payun koh.
Matur nuhun nggih, kang.
Yewis, napik dolanan saos nggih!
Astutiningsih! Ning pundi saos? boten ilok kepetuk!
Napik mengkoten, geh!
Kule linggar sareng teh Toyah ning pasar.
Ayun tumbas sate bandeng sios.

Perbandingan dengan bahasa Ngapak Pemalang
Primen Kabare? Koe pan aring endi?
Wis mangan durung?
Ngampurone, nyong ora ngerti umahe Mbak Astutiningsih kuwe nang endi?
Arane sapa?
Arane Astutiningsih ning ora salah.
Oh, nang ngarep kuwe.
Matur nuwun yo, kang.
Yo wis, ojo dolanan bae yo!
Mbak Astutiningsih! Nang endi bae? ora tau ketemu!
Ojo kaya kuwe, yo!
Nyong lungo karo Mbak Toyah aring pasar.
Pan tuku sate Bandeng siji.

Perbandingan dengan bebasan/krama Pemalang
Pripun kabare/pawartose? Panjenengan bade teng pundi?
Sampun dahar nopo dereng?
Ngampuntene, kulo mboten ngertos griyone Mbak Astutiningsih niku teng pundi?
Naminipun sinten?
Naminipun Astutiningsih yen mboten salah.
Oh, teng ngajeng niku.
Matur nuwun nggih, kang.
Nggih mpun, ampun dolanan mawon nggih!
Mbak Astutiningsih! Teng pundi mawon? mboten nate kepanggih!
Ampun kados niku, nggih!
Kulo tindak kalih Mbak Toyah teng peken.
Bade tumbas sate Bandeng setunggal.

Arti dalam bahasa Indonesia
Bagaimana kabar Anda? Kamu mau ke mana?
Sudah makan belum?
Maaf, saya tidak tahu rumah Mbak Astutiningsih itu di mana?
Namanya siapa?
Namanya Astutiningsih kalau tidak salah.
Oh, di depan tuh.
Terima kasih.
Ya sudah, jangan bermain saja ya!
Mbak Astutiningsih! Kemana saja? Tidak pernah bertemu!
Jangan begitu!
Saya pergi dengan Toyah ke pasar.
Mau beli satu sate bandeng.

Ada juga kata-kata yg sering digunakan oleh orang-orang tua dahulu seperti
Sruwal: Celana
Pinggan: Mangkok
Mangan durung?: Sudah makan belum
Jonong aja ning kono: Awas jangan di situ
[sunting]Catatan kaki


Bahasa Jawa
Dialek
Banten • Banyumasan • Blora • Brebes • Bumiayu • Cirebon • Kedu • Madiun • Pantura Timur • Pekalongan • Semarang • Serang • Surabaya • Surakarta • Suriname • Tegal

Huruf Hiragana dan Katakana

Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.

Kegunaan Hiragana[sunting | sunting sumber]
menulis akhiran kata (okurigana, 送り仮名). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: 送る. Yang bercetak tebal itulah okurigana.
menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).
perkataan-perkataan yang penulisan Kanji-nya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.
menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).
menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:
べんきょう
勉強 する
Huruf-huruf Hiragana[sunting | sunting sumber]
Berikut adalah tabel yang menampilkan daftar huruf-huruf hiragana beserta romanisasi Hepburnnya (huruf dalam warna merah sudah tidak digunakan):

huruf hidup yōon
あ a い i う u え e お o (ya) (yu) (yo)
か ka き ki く ku け ke こ ko きゃ kya きゅ kyu きょ kyo
さ sa し shi す su せ se そ so しゃ sha しゅ shu しょ sho
た ta ち chi つ tsu て te と to ちゃ cha ちゅ chu ちょ cho
な na に ni ぬ nu ね ne の no にゃ nya にゅ nyu にょ nyo
は ha ひ hi ふ fu へ he ほ ho ひゃ hya ひゅ hyu ひょ hyo
ま ma み mi む mu め me も mo みゃ mya みゅ myu みょ myo
や ya ゆ yu よ yo
ら ra り ri る ru れ re ろ ro りゃ rya りゅ ryu りょ ryo
わ wa ゐ wi ゑ we を wo
ん n
が ga ぎ gi ぐ gu げ ge ご go ぎゃ gya ぎゅ gyu ぎょ gyo
ざ za じ ji ず zu ぜ ze ぞ zo じゃ ja じゅ ju じょ jo
だ da ぢ (ji) づ (zu) で de ど do ぢゃ (ja) ぢゅ (ju) ぢょ (jo)
ば ba び bi ぶ bu べ be ぼ bo びゃ bya びゅ byu びょ byo
ぱ pa ぴ pi ぷ pu ぺ pe ぽ po ぴゃ pya ぴゅ pyu ぴょ pyo
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Kanji
Bahasa Jepang
Huruf kana
Hiragana • Katakana
  k s t n h m y r w
ん • ン (n)


あ • ア (a) か • カ (ka) さ • サ (sa) た • タ (ta) な • ナ (na) は • ハ (ha) ま • マ (ma) や • ヤ (ya) ら • ラ (ra) わ • ワ (wa)
い • イ (i) き • キ (ki) し • シ (shi) ち • チ (chi) に • ニ (ni) ひ • ヒ (hi) み • ミ (mi) り • リ (ri) ゐ • ヰ (wi)
う • ウ (u) く • ク (ku) す • ス (su) つ • ツ (tsu) ぬ • ヌ (nu) ふ • フ (fu) む • ム (mu) ゆ • ユ (yu) る • ル (ru)
え • エ (e) け • ケ (ke) せ • セ (se) て • テ (te) ね • ネ (ne) へ • ヘ (he) め • メ (me) れ • レ (re) ゑ • ヱ (we)
お • オ (o) こ • コ (ko) そ • ソ (so) と • ト (to) の • ノ (no) ほ • ホ (ho) も • モ (mo) よ • ヨ (yo) ろ • ロ (ro) を • ヲ (wo)
つ • ツ (sokuon) •   ゛ (dakuten) • ー (chōonpu)

Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.

Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2. Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.

5. Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.

6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8. Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.

Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.

SITEM KEMUDI

A.SISTEM KEMUDI
System kemudi mempunyai fungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan sehingga bisa berbelok. Pengaturan arah gerak ini dilakukan oleh pengemudi, dengan jalan memutarkan roda kemudi sesuai dengan arah yang di kehendakinya.
Pada dasarnya perancangan system kemudi dilakukan untuk memungkinkan pengemudi dapat mengendalikan arah kendaraan dengan tepat dan tenaga seminimal mungkin.
1.Cara kerja system kemudi
Bila steering wheel (roda kemudi) di putar, steering coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi). Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen punter yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear melalui tie rod dan ball joint kemudian ke roda-roda depan.
Agar system kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-Kelincahannya baik.
-Usaha pengemudian yang baik.
-Recovery ( pengembalian ) yang halus.
-Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.
2.Bagian-bagian utama system kemudi

a.Steering wheel (roda kemudi)
Roda kemudi digunakan pengemudi untuk menggerakan system kemudi dengan cara diputar kekanan atau kekiri. Roda kemudi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu besar,kecil,ellips.
-Bentuk Besar, bentuk ini mempunyai keuntungan dalam hal tenaga, yaitu mendapatkan moment yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan akan terasa ringan dan lebih stabil. Kerugiannya adalah memakan tempat. Ini di terapkan pada mobil penumpang besar seperti bus, truk, dan lain-lain.
-Bentuk Kecil, bentuk ini merupakan kebalikan dari bentuk besar. Tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada sehingga untuk membelokkan kendaraan dibutuhkan tenaga besar (steer berat). Ini diterapkan pada mobil penumpang (station) seperti carry, kicang, dan lain-lain.
-Bentuk ellips, Bentuk ini merupakan gabungan dari bentuk beasr dan kecil. Oleh karena pada saat berjalan lurus diperlukan kemudi yang sensitive dan pada saat berjalan belok diperlukan moment yang besar, maka model ini dapat mengatasi kedua-duanya.

b.Steering column
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bregeri sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuahmur pengikat. Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.
Steering coloumn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan ddpasangkan pada body melalui bracket coloumn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun saat terjadinya tabrakan.
pada kendaraan tertentu, steering coloumn dilengkapi dengan
-Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
-Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertical steering wheel.
-Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.
c.Steering gear
Stering gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yangbersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
Steering gear ada beberapa type dan yang banyak digunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion.
-Type recirculating ball Shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kekanan. Sementara nut bergerak, sector shaft juga ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi (steering link)

-Type rack and pinion Cara kerja bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack di teruskan ke steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok.
d.Steering lingkage
steering lingkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gerak ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun.

-Steering lingkage untuk suspense rigid
Steering lingkage tipe ini terdiri atas pitman arm, drag link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.
-Steering lingkage untuk suspeni independence. Pada tipe ini terdapat sepasang tipe rod yaitu yang disambungkan denagn relay rod (pada type rack and pinion) rack berfungsi sebagai relay rod. untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end.

3.Pemerikasaan system kemudi
a.Pemeriksaan kebebasan roda kemudi ( steering wheel)
Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar roda kemudi perlahan-lahan tetapi jangan sampa roda bergerak. Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini disebut denagnb kebebasan ( free play). Besarnya kebebasn tergantung pada model mobil, tetapi biasanya tidak melebihi dari 30 mm. bila kebebasannya berlebihan , penybabnya dapat berasal dari salah satu diantaranya :
-Mur roda kemudi kurang kencang
-Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat.
-Lingkage joint aus.
-Pemasangan lingkage bracket longgar.
-Bantalan longgar.
-Main shaft joint longgar.


b.Pemerikasaan steering coloumn
Gerakan roda kemudi keatas kebawah, kiri kanan, maju mundur. Periksa apakah roda kemudi terpasang dengan baik pada main shaft keadannya longgar dan apakah steering coloumn terpasang dengan kuat.
c.Pemerikasaan kelonggaran steering lingkage
Donglraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda maju mundur, dan dari dsatu sisi ke sisi lainnya. Bila gerakannya berlebihan kemungkinan lingkage atau wheel bearingnya aus.
d.Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda ( wheel bearing)
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini dengan menggoyangkan bagian atas bawah pada tiap roda. Bila tenyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm bushing, ball joint atau wheel bearing longgar. Periksa kelonggarannya berkurang, berarti ada bagian selain wheel bearing yang longgar. Bila kelonggarannya hilang sama sekali berarti penyebabnya berasal dari bantalan roda yang sudah aus.
e.Pemeriksaan ketinggian minyakl steering
Pemeriksaan ketinggian minyak stering gear, jika rendah, periksa kebocoran, tambah minyak atau perbaiki yang bias diperiksa pada tangki.
f.Pemeriksaan steering gear berat
Gerakan roda kemudi yang berat biasanya di sebabkan oleh gaya pengembalian roda-roda yang berlebihan setelah membelok.
Dongkrak naik bagian depan kendaraan, lepaskan steering gear dan steering lingkage agar dapat memeriksa bagian-bagian satu persatu. Bila gerakan gigi kemudi ( steering gear) berat, penyebabnya mungkin kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan preload yang tidak tepat, minyak atau gemuk kurang, bearing atau bushingnya cacat.
g.Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle arm dengan lingkage dan gerakan knuckle arm. Bila terasa berat, kemungkinan kingpin atau ball joint keadaan rusak.


4.Melaksanakan Pembongkaran perbaikan dan pemasangan komponen system kemudi
Untuk melakukan kegiatan praktek system kemudi, bahan dan peralatan yang di perlukan sperti berikut:
Peralatan tangan atau hand tolls set, SST (menyesuaikan kebutuhan)
-Grease atau gemuk,sealant, minyak steering gear
-Kunci moment, penggaris/mistar
-Kain lap/majun
-V block
-Dial test indicator
Selain bahan dan alat yang dibutuhkan, perlu juga diperhatikan keselamatan kerja sperti berikut:
-Digunakan tutup fender, tutup kursi dan lantai kendaraan tetap bersih dan tidak rusak.
-Selama melakukan pembongkaran, tempatkan komponen-komponen secara berurutan untuk mempermudah pemasangan.
-Gunakan perlatan sesuai dengan fungsinya.
-Ikuti instruktur/guru atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
-Gunakan buku manual dari kendaraantersebut.

a.Pelepasan Steering coloumn dari kendaraan
1)Melepas kabel negative baterai
2)Melepas poros utama
Buatlah tanda universal joint dan poros intermedia lepas poros intermedia dari universal joint.
3)Melepas roda kemudi
- Lepas pad roda kemudi
- Lepas mur roda kemudi
- Lepas potongan kontak klakson
- Lepas dua sekrup dan plat kontak klakson
Lepas dua sekrup dan tutup roda kemudi
Buatlah tanda pada poros utama dan roda kemudi
Menggunakan SST, lepas roda kemudi
Melepas tutup coloumn bawah dan swit kombinasi
Melepas swit kombinasi dari bracket
Melepas empat baut dari tutup lubang coloumn
4)Melepas coloumn
- Lepas dua baut bracket coloumn
- Lepas tutup coloumn atas
- Tarik rakitan coloumn kemudi
b.Membongkar komponen-komponen steering coloumn
1.Lepas bracket atas dari rakitan pipa coloumn
- Lepas penahan bantalan
- Menggukan tang snap ring, lepas snap ring
- Putar kunci pengapian ke posisi ACC.
- Lepas baut kepala tirus denan bor dan ekstraktor baut
-Lepas dua baut, dan pisahkan bracket atas dengan pipa coloumn
- Menggunakan tang snap ring, untuk melepas snap ring
2.Lepas pembatas aksial
- Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
- Tarik pembatas aksial keluar dari poros utama
3.Pasang brecket atas pada pipa coloumn
- Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
- Pasang main shaft ke dalam pipa coloumn

c.Pemeriksaan dan perbaikan steering coloumn
1.Periksa brecket atas
- Cek bahwa mekanisme pengunci kemudi bekerja normal
- Cek kondisi putaran bantalan atas dan cek terhadap suarababnormal
2.Bila perlu, ganti bantalan atas
- Menggunakan SST dan palu, lepas bantalan
- Berikan gemuk MP pada bantalan
- Menggunakan SST dan palu, pasang bantalan pada brecket
d.Pemasangan komponen steering coloumn
1.Pasang intermedia shaft pada main shaft
- Luruskan tanda pada intermediate shaft dan kopling
- Pasang dua baut dan mur
Momen=250kgff.cm
2.Pasang pembatas pada main shaft
-Pasang pembatas pada main shaft
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
3.Menggunakan brecket atas pada pipa coloumn
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
-Pasang main shaft ke dalam pipa coloumn
-Pasang baut kepala tirus baru dan kencangkan smapai kepala but putus
-Pasang dan kencangkan dua baut
Momen=75 kgff.cm
-Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
-Pasang penahan bantalan
e.Pemasangan kembali steering coloumn pada kendaraan
1.Tempatkan coloumn kemudi pada posisi terpasang
2.Pasang intermedia shaft pada worm shaft luruskan tanda pada yoke dan poros pin ion
3.Sementara padang kedua baut bracket pipa coloumn dan tutup coloumn ats
4.Pasang tutup lubang coloumn kemudi pasang tutup lubang coloumn dengan empat baut.
Momen=13kgf.cm
5.Kencangkan dua baut bracket pipa coloumn
Momen=13kgf.cm
6.Pasang swit pengapian pada bracket pipa coloumn
7.Pasang swit kombinasi
8.Pasang tutup coloumn
9.Pasang roda kemudi
-Pasang tutup roda kemudi dan plat kontak, kontak klakson pada roda kemudi
-Luruskan tanda pada main shaft dan roda kemudi
-Hubungkan konektor klakson dan pasang roda kemudi
-Pasang dan kencangkan mur
Momen=350kgf.cm
-Pasang pad roda kemudi
10.Pasang universal joint kencangkan baut universal joint
11.Hubungkan kabel negative pada baterai

Nama-nama Komponen Mesin Motor

Mesin sepeda motor yang menggunakan bahan bakar bensin memiliki beberapa komponen utama meliputi:

  • kepala silinder (cylinder head)
  • blok silinder (cylinder block)
  • poros engkol (crank shaft)
  • piston
  • batang piston (connecting rod)
  • roda penerus (fly wheel)
  • poros cam (cam shaft)
  • mekanik katup (valve mechanic)

Blok silinder

Blok silinder adalah komponen motor yang paling besar, sebagai tempat pemasangan komponen mekanik dan sistem-sistem lainnya. Blok silinder mempunyai lubang silinder tempat piston bekerja.

Kepala Silinder (Cylinder Head)

Kepala silinder memiliki fungsi sebagai penutup silinder atas dan ruang bakar kerja motor. Bentuk ruang bakar ada yang datar/rata, tirus, lengkung atau gabungan dari bentuk-bentuk tersebut.
Pada kepala silinder terdapat lubang katup-katup, saluran masuk, saluran buang, lubang busi, lubang saluran air pendingin, saluran oli dan tempat pemasangan mekanik katup. Di bagian atas kepala silinder dipasang tutup pelindung, berguna untuk melindungi komponen mekanik katup, mencegah debu agar tidak masuk dan mencegah oli supaya tidak bocor.

Blok Silinder (Cylinder Block)

Blok silinder adalah komponen utama motor yang terdiri dari lubang-lubang silinder tempat piston bekerja.
Konstruksi dan bentuk blok silinder ditentukan dari beberapa faktor:
  • jumlah silinder
  • susunan silinder
  • susunan katup
  • jenis mekanisme katup
  • sistem pendingin
Jenis tabung silinder dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Silinder basah, dimana air pendingin langsung menyelimuti atau bersentuhan langsung dengan dinding luar silinder;
  • Silider kering, silinder ini tidak bersentuhan langsung dengan air pendingin, karena terbingkai secara keseluruhan. Di bagian bawah dipasang panci minyak pelumas oli atau carter oil berfungsi sebagai tempat minyak pelumas dan penutup bagian bawah blok silinder. Di dalam panci/carter dilengkapi dengan sekat pemisah yang berfungsi mengurangi atau mencegah goncangan minyak pelumas oli apabila kendaraan melewati jalan tidak rata atau bergelombang agar sistem pelumasan tidak terganggu.

Poros Engkol (Crank Shaft)

Poros engkol (crank shaft) adalah komponen mesin yang mengubah gerakan lurus bolak-balik piston menjadi gerak putar dengan perantara batang piston.
Pada bagian engkol terpasang batang piston disebut crank pin sedangkan yang terpasang pada blok silinder disebut crank journal.

Piston dan Batang Piston (Connecting Rod)

Semua piston harus memiliki tekanan yang bervariasi selama langkah isap atau vakum sampai tekanan puncak sebesar 1000 — 1200 psi, dengan temperature dan pemuaian panas naik-turun yang dihasilkan.
Selain itu piston harus mampu menahan tekanan tinggi dari dorongan dari samping terhadap dinding silinder, menahan keausan luar dan dalam alur cincin dari aksi tekanan serta luncuran cincin kompresi.
Piston memiliki fungsi penting dalam sistem kerja motor. Fungsi utama piston adalah menerima tenaga ledakan dari proses pembakaran dan meneruskan tenaga ke poros engkol menjadi tenaga putar dengan perantara batang piston. Atau mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Piston bekerja untuk mengatur langkah kerja motor, baik motor dua langkah (tak) maupun motor empat langkah (tak).
Supaya piston bekerja efektif maka piston dilengkapi dengan cincin piston (ring piston), dan pada umumya ring piston yang dipasang ada tiga buah yaitu, dua ring kompresi I, II dan satu ring oli.
Fungsi ring piston sebagai penyekat atau perapat yang mencegah supaya tidak terjadi kebocoran dari ruang bakar (combustion chamber) ke ruang engkol (crank case) dan memberikan pelumasan yang cukup pada dinding silinder selama operasi kerja mesin. Posisi ring piston terdapat di bagian atas piston yang menghadap ke ruang bakar.

Roda penerus (Fly Wheel)

Fungsi roda penerus adalah
sebagai penyimpan tenaga selama proses kerja motor, yaitu selama langkah daya dan meneruskan putaran selama langkah buang, isap dan kompresi.
Menjaga kecepatan putar poros engkol dengan cara menyerap tenaga bila kecepatan meningkat dan ketika kecepatan turun akan memberikan tenaga sehingga putaran poros engkol dapat seragam.
Banyaknya tenaga yang bisa disimpan oleh roda penerus tergantung dengan berat dan diameter serta kecepatan mesin. Mesin motor kecepatan tinggi membutuhkan roda penerus yang lebih ringan dan lebih kecil dibanding dengan mesin kecepatan rendah dengan daya yang sama.

Mesin Bubut

Berkas:Lathe.PNG
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Pengertian Komputer, Fungsi Serta Manfaatnya

Computer/Pc Dalam bahasa inggris disebut to compute yang berarti orang yang sedang menghitung, sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan computare yang berarti menghitung. Komputer seperti yang telah kita ketahui merupakan sebuah alat elektronik yang mampu memiliki banyak fungsi dan mampu melakukan banyak tugas. Sebelumnya pada masa Perang Dunia ke-2 komputer adalah suatu mesin mekanis yang berfungsi untuk melakukan perhitungan operasi aritmatika. Selain itu komputer dapat didefinisikan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling terkoordinasi satu sama lain sehingga dapat menerima data, kemudian mengolah data, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu keluaran yang berupa informasi (Input > Proses > Output).



Pengertian komputer serta fungsi dan manfaatnya

Komputer Menurut Ahli Dan Kamus


#1. Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 : Computer sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk menghitung atau mengendalikan operasi-operasi yang dinyatakan dalam bentuk numeric atau logika.
#2. Menurut Sanders (1985) : Computer adalah system elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan dalam memori.
#3. Menurut V.C hamacher dalam bukunya “Computer Organization” : Computer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.


Fungsi Dan Manfaat Komputer


Komputer pada saat ini merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang, komputer menjadi suatu bagian yang penting bagi setiap kehidupan manusia karena lewat komputer kita bisa melakukan berbagai aktivitas pekerjaan sehingga menjadi lebih ringan dan untuk mempersingkat waktu pekerjaan tersebut. Komputer tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, namun anak-anak pun juga bisa menggunakannya, mereka bisa belajar sambil bermain. Berikut beberapa fungsi dari komputer yang sering dimanfaatkan oleh manusia:
#1. Komputer pada bidang keamanan

Pada bidang keamanan dan pertahanan, komputer merupakan suatu bagian yang sangat penting, karena lewat komputer suatu negara dapat memperkuat pertahanannya dari serangan luar, dengan peralatan-peralatan yang canggih suatu negara cukup menyerang dan bertahan dengan mengendalikan komputer
#2. Komputer untuk bidang kesehatan

Pada jaman yang canggih seperti sekarang ini, pada bidang kesehatan pun telah mulai memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, diantaranya adalah penggunaan alat kedokteran yang menggunakan aplikasi komputer yaitu Ultra Sonografi (USG).
#3. Komputer sebagai sarana pengontrolan

Komputer sebagai alat control bagi pemantauan CCTV, tata lampu traffic light, maupun escalator. Dalam hal ini komputer sebagai alat control jarak dekat maupun jarak jauh.
#4. Komputer sebagai sarana usaha

Dengan adanya komputer, kita dapat membuka usaha misalnya usaha percetakan atau sablon, usaha video editing, usaha desain arsitektur, dan warnet.
#5. Komputer sebagai sarana informasi

Komputer yang terhubung ke internet akan membuat kita akan lebih mudah mencari informasi, mulai dari berita politik, perdagangan, travel, referensi bagi pelajar, dan lain sebagainya.
#6. Komputer sebagai sarana Untuk komunikasi

Dengan menggunakan komputer kita bisa mengirim gambar, video, dan audio melalui e-mail, melakukan chatting dengan seseorang, dan berkomunikasi melalui webcam.
Dengan mengetahui apa itu pengertian komputer dan juga fungsinya dalam berbagai bidang kita akan lebih mengenalnya dan bisa tahu ternyata komputer bisa juga dimanfaatkan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu. Dan tentu saja membuka cakrawala berpikir untuk menemukan bidang pekerjaan yang mungkin bisa anda tekuni jika ahli di bidang komputer.

Komponen-Komponen Pada Komputer Beserta Fungsinya

 Kali ini saya akan menjelaskan macam-macam komponen komputer yang terbagi menjadi 3 kategori, yaitu INPUT, PROSES, & OUTPUT.

Komponen komputer yang termasuk pada komponen Input adalah:
  1. Keyboard, merupakan komponen yang berfungsi untuk memberikan masukan berupa data-data alfanumerik dan interpretation ASCII lainnya.
  2. Mouse. merupakan komponen yang sangat berfungsi dalam komputer yang menggunakan sistem operasi berbasis GUI, dimana dalam pengopersiannya akan berhubungan dengan pointer yang ada di layar guard yang befungsi untuk mempercepat atau mempermudah dalam pengoperasian perintah-perintah module dalam komputer.
  3. Trackpad, Trackball, sama dengan mouse. Yang membedakannya adalah bentuknya.
  4. Pen, digunakan sebagai pengganti pionter mouse. Biasanya digunakan pada komputer yang memiliki layar sentuh. Untuk memerikan perintah tertentu, tidak lagi menggunakan mouse, tapi tinggal menyentuhkan coop ke GUI di layar sentuh.
  5. Microphone, komponen masukan yang memberikan interpretation masukan berupa interpretation suara.
  6. Scanner, digunakan untuk memindai gambar yang akan dimasukkan ke dalam sistem komputer menjadi berbentuk digital.

Komponen komputer yang termasuk pada komponen Output adalah:
  1. Monitor, komponen yang menampilkan proses atau apa yang sedang dikerjakan oleh komputer. Termasuk menampilkan interpretation hasil pengolahan.
  2. Printer, untuk menampilkan atau mencetak interpretation dari komputer.
  3. Plotter, sama dengan printer. Yang membedakannya adalah kemampuan pencetakan datanya.
  4. Speaker atau Buzzer. Untuk menyampaikan informasi atau interpretation hasil pengolahan dalam bentuk gelombang suara.
Komponen komputer yang termasuk pada komponen Pemroses adalah Prosesor beserta dengan perangkat pendukungnya:
  1. Prosesor, merupakan komponen utama pemrosesan data. Di dalam komponen ini seluruh interpretation diproses berdasarkan module yang dijalankan.
  2. Motherboard, merupakan komponen yang menjadi tempat semua komponen berhubungan. Semua komponen mulai dari input, prosesor hingga output, berhubungan melalui komponen ini.
  3. Hard Disk, merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan interpretation dan module yang diperlukan oleh seluruh komponen (komputer). Komponen lainnya yang fungsinya sama dengan tough hoop adalah Disk Drive (CD, DVD), Floppy-Drive.
  4. Memori (RAM), merupakan tempat penyimpanan interpretation dan module yang sifatnya sementara yang digunakan untuk mempercepat proses dari kerja prosesor.
  5. Komponen Perantara antara Prosesor dengan Input dan Output. Komponen ini umumnya berbentuk komponen tambahan berupa kartu atau Slot/Port:
    • Kartu VGA, merupakan perantara antara Prosesor (dan komponen pendukungnya) dengan layar penampil (monitor).
    • Kartu Audio, merupakan perantara antara Prosesor (dan komponen pendukungnya) dengan speaker.
    • Kartu Firewire, merupakan perantara antara Prosesor (dan komponen pendukungnya) dengan komponen submit berkecepatan tinggi seperti kamera video.
    • Kartu TV Tuner, merupakan perantara antara Prosesor (dan komponen pendukungnya) dengan komponen submit untuk menerima siaran televisi.

Ragkaian Sistem Pengapian ECS (Engine Control System)

Deskripsi

Apakah perbedaan sistem pengapian konvensional dengan sistem pengapian elektronik?
(TCI-k, TCI-i, TCI-h dan Pengapian Komputer)
Perkembangan sistem pengapian menurut pengendali percikan apinya dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Sistem pengapian konvensional
2. Sistem pengapian elektronik TCI-k (Transistorized Control Ignition – kontak)
3. Sistem pengapian elektronik TCI-i (Transistorized Control Ignition – induktif)
4. Sistem pengapian elektronik TCI-h (Transistorized Control Ignition – hall)
5. Sistem pengapian komputer.
Sistem Pengapian Konvensional


Keterangan :
1. Baterai
2. Kunci kontak
3. Koil pengapian
4. Kontak pemutus dan kam
5. Kondensator
6. Pengurut pengapian/distributor
7. Busi

Sistem Pengapian KonvensionalCiri-ciri:
• Pengendali saat pengapian menggunakan kontak pemutus
• Pengaturan maju/mundurnya saat pengapian menggunakan centrifugal advancer dan vacuum advancer
• Pengurutan saat pengapian menggunakan distributor
• Tidak dilengkapi sensor-sensor listrik
Kelemahan sistem konvensional :
1. Frekuensi pemutusan kontak pemutus tinggi
Perbandingan motor 4 langkah 3 silinder dengan 6 silinder pada putaran 5000 rpm.
2. Masalah kontak pemutus
Keausan dapat terjadi pada :
1. tumit ebonit dan/atau nok
2. permukaan kontak
3. bushing poros penggerak
Sudut dwell menjadi bertambah besar, Saat pengapian jadi terlambat bahkan kontak pemutus tidak dapat membuka lagi.
Arus yang mengalir besar (8 Amper) --> kemampuan besar--> erosi bunga api pada kontak pemutus besar
Arus kecil (2 Amper) --> erosi akibat loncatan bunga api kecil --> daya pengapian kurang.
Batas arus primer pengapian konvensioanal tidak boleh lebih dari 4 amper.
Kekuatan pegas
Pegas yang kuat -->Tuas ebonit cepat aus, timbul pantulan (prellung) pada kontak pemutus,
--> mempercepat bantalan poros distribusi aus, saat pengapian silinder satu dengan lainnya berubah-ubah
Pegas yang lemah --> Pada putaran tinggi kontak pemutus melayang, sehingga akan selalu membuka.
Perbaikan dengan mengganti kontak pemutus dengan transistor/elektronik.

Dengan pengapian elektronik diharapkan
  • Saat pengapian stabil
  • Sudut dwell bisa diatur sampai 80 %
  • Transistor mampu dialiri arus yang besar (± 8 ampere) kemampuan tinggi
  • Tidak terdapat pentalan
  • Interval perawatan cukup lama
Gambar Sistem Pengapian Elektronik
Pada sistem pengapian elektronik pengendalian saat pegapian dilakukan dengan transistor, sehingga  arus pada rangkaian primer bisa lebih tinggi dan daya pengapian jadi lebih besar.
Pada pengapian elektronik TCI-I dan TCI-H, ECU memiliki fungsi-fungsi tambahan :
• Regulasi sudut dwell minimum dan maksimum, pada putaran rendah agar koil tidak panas (arus primer diregulasi mengalir tidak terlalu lama), sebaliknya pada putaran mesin tinggi agar daya percikan busi tetap tinggi®sehingga pembakaran sempurna (± 18% s/d 80%).
• Pembatas arus primer, sehingga arus primer maksimal selalu tetap (± 8A).
• Pemutus arus primer, atas dasar jumlah pulsa yang dikirim pengirim sinyal, apabila kurang dari 10 pulsa/menit maka pemutus arus akan memberi informasi kepada penguat sehingga darlington akan memutus arus primer.
• Pembatas putaran maksimal, pada saat motor berputar sudah mencapai maksimum (6200 rpm) maka pembatas putaran memberitahu kepada penguat supaya darlington tidak memutus arus primer lagi sehingga tidak terjadi induksi tegangan tinggi pada koil.

Pengapian elektronik TCI-k
Pada sistem ini rangkaian primernya dikendalikan transistor, sinyal pengendali
transistor dengan kontak pemutus yang daliri arus kecil (kontaknya lebih awet), arus
primer koil bisa lebih tinggi sehingga daya pengapian juga lebih tinggi.
Kelemahan yang masih ada :
• Keausan ebonit dan cam
• Dwell tetap
• Pengaturan saat pengapian masih konvensional dengan Centrifugal Advancer
dan Vacuum Advancer

Pengapian elektronik TCI- i
Pengapian TCI-i pengendali primernya menggunakan transistor daya lebih besar karena arus lebih besar, sinyal pengendali berupa induksi dari sebuah pulser berupa sinyal sinus.
Karena sudah tidak ada pegas penekan poros, maka bushing poros distributor akan lebih awet. Sudut dwell sudah dapat diatur secara elektronis.
Kelemahan yang masih ada :
• Pengaturan saat pengapian masih konvensional dengan Centrifugal Advancer dan Vacuum Advancer

Pengapian elektronik TCI-h
Pengapian TCI-h hampir sama dengan TCI-i, perbedaannya pada sinyal pengendali yang berupa sinyal dari hall generator yang berupa sinyal kotak.
Kelemahan yang masih ada :
• Pengaturan saat pengapian masih konvensional dengan Centrifugal Advancer dan Vacuum Advancer
Sistem Pengapian komputer
Ada 3 macam sistem pengapian komputer, yaitu:
• Sistem pengapian komputer dengan distributor
• Sistem pengapian komputer tanpa distributor / DLI (Distributorless Ignition System).
• Sistem pengapian komputer langsung / DIS (Direct Ignition System)
Pada pengapian komputer, DLI dan DIS pemajuan saat pengapian berdasarkan putaran engine dengan sensor rpm (Ne/CKP) dan penyesuaian terhadap beban kendaraan dengan TPS (Trotle Position Sensor) atau MAP/PIM (Manifold Absolute Pressure)
Blok diagram dari pengapian elektronik sebagai berikut:
Sinyal Ne (gigi-gigi yang banyak) digunakan sebagai sensor putaran mesin.
Ketika muncul sinyal G1 digunakan untuk menentukan saat pengapian, ECU akan mengeluarkan sinyal IGT sebagai pemicu igniter.
Dari kombinasi Ne sinyal dan G sinyal ECU mengetahui silinder mana yang sedang langkah kompresi sehingga IGT dikeluarkan ke igniter yang silindernya sedang akhir langkah kompresi.
Ada pula sistem yang menggunakan satu buah sensor untuk menentukan kompresi silinder 1 sebagai berikut:
Penentuan top silindernya dengan referensi setelah sinyal yang panjang adalah posisi top silinder 1. Selanjutnya dengan menghitung jumlah gigi akan dapat digunakan untuk menentukan pengapian silinder lainnya sesuai urutan pengapian / firing order (FO).
Kondisi lain yang dipertimbangkan sebagai koreksi dari saat pengapian, seperti :
kondisi start, kondisi temperatur engine dingin, kondisi temperatur engine panas dan ketika ada detonasi
Pengoptimalan derajat pengapian sudah dilakukan secara presisi dengan elektronis/pemrograman sehingga lebih optimal dan memperoleh banyak keuntungan.
Gambar sistem pengapian komputer dengan distributor (DIS) 
Keterangan :
1. koil dengan igniter
2. distributor tegangan tinggi
3. busi
4. ECU
5. sensor temperatur
6. knok sensor
7. sensor rpm dan sensor top silinder 1
8. gigi-gigi untuk sensor
9. throtle position sensor (TPS)
10. Baterai
11. kunci kontak



Gambar sistem pengapian komputer tanpa distributor
Keterangan :
1. busi
2. koil individual
3. throtle position sensor (TPS)
4. ECU
5. sensor temperatur
6. knok sensor
7. sensor rpm dan sensor top silinder 1
8. gigi-gigi untuk sensor
9. baterai
10. kunci kontak

Ditinjau dari pelayanan pengapian oleh koil dapat dibedakan sistem pengapian individual dan sistem pengapian grup




Beban mesin dibaca dengan menggunakan TPS(Trotle Position Sensor) atau MAP (Manifold Absolute Pressure) yang sinyalnya berupa tegangan analog.
MAP sensor terbuat dari Piezo Resistive, berfungsi untuk mengetahui tekanan udara masuk yang akan menerjemahkan beban kendaraan.


Gambar bagian-bagian MAP sensor


Keterangan:
1,3 = Konektor                      5 = Gelas Isolator
2 = Vacum referensi              6 = Rumah Vacum
4 = Silicon Chip Ukur           7 = Input Vacum
Kondisi-kondisi kerja tertentu digunakan untuk mengoreksi saat pengapian yang tepat selama mesin beroperasi, diantaranya : Kondisi start, kondisi temperatur engine dingin, kondisi temperatur engine panas dan ketika ada detonasi.

Kondisi startPada kondisi ini putaran engine rendah ±300 rpm, maka temperatur hasil kompresi masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat pengapian dibuat pada Titik Mati Atas (0°PE), Tujuan dari penentuan saat pengapian tersebut adalah supaya temperatur akhir kompresi tinggi, putaran lebih ringan dan tidak timbul detonasi.
Sensor start memanfaatkan sinyal dari kunci kontak terminal 50/ST yang dimasukkan kedalam ECU. Besar tegangan yang dimasukkan ke ECU dirubah menjadi 5 volt oleh sebuah DC-DC converter
Kondisi temperatur mesin dingin (t < 30 °C)Pada kondisi temperatur mesin yang masih dingin pembakaran campuran bahan bakar dan udara memerlukan waktu lebih lama. Pada kondisi ini bahan bakar dikondisikan lebih banyak karena untuk mengimbangi terjadinya pengembunan kembali bahan bakar yang sudah dikabutkan dan agar campuran yang terbentuk dalam keadaan mudah terbakar. Saat ini pengapian dimajukan ±5°PE sebelum TMA dari kondisi normal (tabel dasar).
Kondisi temperatur engine panas (t > 90 °C)Pada kondisi ini waktu pemkaran relatif lebih pendek dari kondisi normal, karena temperatur sudah panas, maka pengapian dimundurkan ±5°PE sebelum TMA dari kondisi normal (tabel dasar). Sensor temperatur menggunakan bahan thermistor, merupakan bahan solid-state variable resistor terbuat dari semiconductor. NTC (Negative Temperature Coefficient).
Sensor ini nilai tahanannya akan berkurang bila temperatur naik (nilai tahanan berbanding terbalik terhadap temperatur).
ECT terletak pada blok engine dekat dengan selang menuju radiator, sensor ini membaca temperatur air pendingin pada engine.



Pada temperatur 0ºC NTC mempunyai tahanan ± 5 K , dan pada temperatur 80ºC tahanan ± 250 .
Kondisi saat terjadi knocking/ detonasi
Ketika terjadi detonasi saat sensor kockingakan memberi informasi menuju ECU dan saat pengapian akan dimundurkan beberapa derajat sampai tidak terdapat detonasi lagi dan dijeda sebelum kembali ke saat pengapian yang semestinya.
Sensor knocking terbuat dari bahan Piezoceramic, terletak sensor knocking pada blok engine. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya detonasi pada engine dan informasi ini dimanfaatkan untuk merubah saat pengapian.

Kamis, 11 Desember 2014

SISTEM PELUMASAN PADA MOTOR DIESEL

  Motor diesel adalah suatu motor yang merubah bentuk energi menjadi tenaga mekanik yang dihasilkan dri percampuran antara bahan bakar dengan udara dalam suatu proses pembakaran.
Motor diesel tebagi menjadi 2 komponen utama yaitu :
alt

















Gambar 1 komponen utama motor diesel
 a.   Bagian-bagian yang diam :
  1. Kepala silinder
  2. Blok silinder
  3. Tabung silinder
  4. Rumah engkol
  5. Pan minyak pelumas
b.   Bagian-bagian yang bergerak :
  1. Torak
  2. Batang torak
  3. Poros engkol
  4. Pompa bahan bakar
  5. Katup pamasukan Katup pembuangan.
 
 
Sesuai dengan Proses kerja pada motor yaitu :
  • Memasukan udara ke dalam silinder, untuk pembakaran.
  • Memampatkan udara di dalam silinder (agar suhu tinggi )
  • Pembakaran bahan bakar oleh udara dengan suhu tinggi.
  • Ekspansi gas hasil pembakaran, dihasilkan tenaga mekanis.
  • Pembuangan gas sisa, agar silinder siap diisi dengan udara baru.
           Beroprasinya suatu sistem pelumasan yang bertujuan untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak, yang saling bergesekan pada bagian motor. Pelumasan juga sebagai media pendingin dari panas yang dihasilkan oleh bagian yang saling bergesekan, maupun dari panas yang di hasilkan dari proses pembakaran. Maka dari itu pelumasan dapat dikatakan sebagai salah satu elemen dasar dalam permesinan, sebab apabila telah terjadi kerusakan pada sistem pelumasan pada suatu mesin, maka secara otomatis mesin tersebut tidak dapat beroprasi.

SISTEM PELUMASAN PADA MOTOR DIESEL
1.   Pengertian Pelumasan

alt
 
 
 
 
 
 





Gambar 2. Bagan sistem pelumasan
Pada dasarnya pelumasan adalah pemisahan dari dua permukaan benda padat yang begerak secara tangensial terhadap satu sama lain dengan cara menempatkan suatu zat diantara kedua benda padat tadi yang :
  1. Mempunyai jumlah yang cukup dan secara terus menerus dan dapat memisahkan kedua benda sesuai dengan kondisi beban dan suhu.
  2. Tetap membasahi permukaan kedua benda.
  3. Mempunyai sifat netral secara kimia terhadap kedua benda.
  4. Mempunyai komposisi tetap stabil secara kimia pada kondisi operasional.
                   Suatu zat yang dapat memenuhi persyaratan tadi disebut pelumas / lubricant.
Suatu benda atau logam yang tampak halus, sebenarnya tidak pernah mempunyai permukaan yang licin secara sempurna, seperti yang terlihat dengan mata biasa, tetapi jika dilihat dengan mikroskop akan terlihat bahwa pada permukaan tersebut merupakan tonjokan-tonjolan dan lekukan-lekukan mikroskopis. Sehingga bila kedua permukaan tersebut bersinggunan satu dengan yang lain, bagian yang merupakan tonjolan dan lekukan pada kedua benda akan saling mengait. Sehingga apabila kedua permukaan tadi bergerak satu dengan yang lain maka terjadi suatu tahanan  yang besar karena tonjolan dan lekukan yang saling mengait harus saling mematahkan. Patah nya tonjolan dan lekukan tadi akan menimbulkan panas, dan tahanan tadi disebut tahanan gesekan. Dam gesekan yang tadi di sebut gesekan kering.
Permukaan yang kasar tidak dapat dihaluskan seluruhnya dengan cara digosok atau diampelas, karena tonjolan dan lekukan tadi sangat tidak teratur, sehingga efek keausan akan berjalan terus.
Kalau pemisahan antara kedua permukaan dengan menggunakan pelumas, gesekan masih tetap ada, yang di sebut gesekan cair. Nilai gesekan cair jauh lebih kecil dibandingkan gesekan kering.
2.   Fungsi Pelumasan
  1. Mengurangi tingkat keausan pada benda yang saling bergerak bergesekan.
  2. Mengurangi timbulnya panas yang berlebihan
Fungsi lain dari pelumasan :
  • Sebagai media pendingin
menghilangkan panas dari bsagian-bagian yang bergesekan
  • Sebagai zat perapat kebocoran
menyekat udara antara ring piston dengan dinding silinder
  • Sebagai zat pembersih.
menghilangkan karbon didalam sylinder dan debu dan menyaringnya.
  • Sebagai peredam suara dari getaran

3.   Sifat-sifat Minyak Pelumas
a.   Umum.
Agar menghasilkan suatu pelumasan yang baik, maka diperlukan minyak pelumas yang dapat memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan minyak pelumas adalah :
1)  Tekanan bantalan
2)  Kecepatan pergesekan
3)  Bahan yang bergesekan
4)  Ruang antara bahan yang bergesekan
5)  Aksesabilitas
6)  Suhu dan tekanan kerja
b.   Viskositas
Viskositas adalah sifat daari suatu fluida, sebagai gesekan internal, yang menyebabkan fluida tersebut melawan untuk mengalir.
Angka Viskositas SAE untuk pelumas motor
Angka viskositas
SAE
Rentantang Viskositas, Saybolt seconds
Pada suhu 1300F
Pada suhu 2100F
Min
Max
Min
Max
10
90
119
 
 
20
120
184
 
 
30
185
254
 
 
40
255
 
 
80
50
 
 
80
104
60
 
 
105
124
70
 
 
125
150
c.   Viskositas Index
Viskositas index adalah suatu ukuran perubahan viskositas dari minyak terhadap suhu dibandingkan dengan dua macam minyak referensi yang  mempunyai viskositas yang sama pada suhu tertentu.
d.   Pour Point
Pour point atau suhu tuang , atau titik tuang ialah suhu terendah dimana minyak dapat mengalir.
e.  Flash Point
Flash point atau titik nyala adalah suhu dimana minyak harus dipanaskan didalam alat percobaan, sehingga timbul uap yang dapat menyala sebentar bila suatu nyala api kecil didekatkan pada uap tadi.
Titik nyala minyak pelumas yang digunakan pada motor berkisar antara 175º C sampai 260º C tergantung pada penggunaan motor dan jenis minyak pelumasnya.
f.  Carbon Residu
Carbon residu ialah berat sisa dari minyak pelumas yang telah terbakar.
g.  Acidity atau Neutralization Number
Acidity atau keasaman dinyatakan sebagai jumlah dalam milligram dari potassium hydroxide, yang diperlukan untuk menetralkan suatu gram minyak.
h.  Warna
Warna minyak pelumas berguna hanya untuk tujuan identifikasai, dan bukan menunjukan kualitas suatu minyak.

4.   Bagian-bagian yang dilumasi
Umumnya bagian-bagian yang dilumasi pada motor diesel ialah semua bagian-bagian yang saling bergesekan misalnya :
a.   Antara torak dan tabung silinder
b.   Antara poros dengan bantalan poros
c.   Antara roda-roda gigi dan sebagainya.

PERAWATAN SISTEM PELUMASAN
1.      Bak minyak pelumas.
Bukalah bak minyak pelumas setiap 500 jam, dan bersihakanlah bak minyak tersebut. Dan saringan hisap dari pompa minyak pelumas dengan mempergunakan minyak ringan atau minyak cuci.
2.      Saringan minyak pelumas
Cucilah rumah filter sebersih-bersihnya dengan menggunakan minyak ringan atau minyak cuci, sementara itu periksalah kertas saringan, apabila terlihat adanya kotoran, serbuk logam berwarna putih atau warna tembaga tembaga, maka hal itu menunjukan adanya keausan pada bantalan-bantalannya, segera lakukan perbaikan
3.      Tekanan minyak pelumas
Apabila tekanan minyak pelumas tidak dapat mencapai bilangan yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, matikanlah mesin lakukanlah pemerikasaan :
a.      Apakah isi minyak pelumas didalam cukup ?
b.      Apakah ada kerusakan pada pipa atau alat pengukur tekanan minyak pelumasnya ?
c.       Apakah ada kebocoran minyak pelumas dari saluran-salurannya ?
d.      Apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik, atau apakah udara masuk kedalam saluran minyak pelumas ?
e.      Apakah ada bantalan yang rusak ?
f.        Apakah alat pengatur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik ? biasanya kotoran didalam saluran minyak pelumas menyebabkan gangguan pada sistem pelumasannya.
 
MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN
1.      Sistem pelumasan sump kering
Sistem pelumasan motor yang tidak memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak pelumas, tetapi menggunakan tanki tersendiri diluar motor.
Minyak pelumas yang jatuh ke dalam sump, selanjutnya dialirkan dengan pompa, melalui sebuah filter, dan dikembalikan lagi ke dalam tangki supply yang terletak diluar dari pada motor tersebut. Pompa ini mempunyai kapasitas yang besar, sehingga dapat mengosongkan sama sekali sumpnya
            Pada umumnya dengan sistem ini di pergunakan juga sebuah oilcooler, baik yang menggunakan air atau udara sebagai medium pendinginannya untuk keperluan pendinginan dari pada minyak pelumasnya.

alt
 










Gambar 3. Sistem pelumasan sump kering
Keterangan :
  1. Tangki penampungan                        5.  Tangki ekspansi (penampung
  2. Filter                                                  6.  Filter
  3. Pompa minyak pelumas                     7.  Bagian mesin yang dilumasi
  4. Pendingin minyak                               8.  Pengatur tekanan minyak pelumas
 
2.      Sistem pelumasan sump basah
Sistem pelumasan sump basah ialah sistem pelumasan motor yang memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak pelumas.
Dalam sistem ini, dibagian bawah dari pada karter sebuah piringan (pan) yang juga merupakan tangki supply dan ada kalanya sebagai alat pendingin untuk minyak pelumasnya, minyak yang jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan, kembali ke tempat ini, untuk selanjutnya dialirkan kembali dengan sebuah pompa minyak kedalam sistem pelumasanya lagi. Tipe sistem sump basah yang umum diguunakan ialah:
a.      Sistem percikan dan sirkulasi pompa
b.      Sistem percikan dan tekanan
c.       Sistem tekanan
alt
 










Gambar 4 sistem pelumasan sump basah
Keterangan :
1.      Tangki penampungan
2.      Saringan hisap (strainer)
3.      Pompa minyak pelumas (Pompa di   dalam karter)
4.      Saringan (filter)
5.      Pendingin minyak pelumas
6.      Bagian mesin yang dilumasi.
7.      Katup pengatur tekanan minyak pelumas
MEKANISME PELUMASAN
.           Proses pelumasan adalah seperti pada gambar 5, yang merupakan suatu bidang bantalan, dengan ruang antara (clearance)di lukiskan secara berlebihan, untuk sekedar ilustrasi. Minyak pelumas membasahi kedua permukaan. Minyak pelumas dapat dikatakan terdiri dari lapisan-lapisan, dan garis titik horizontal melukiskan batas-batas dari lapisan minyak tadi.
Pada gambar 5a. permukaan bantalan adalah sejajar, permukaan atas tinggal diam sedang, permukan bawah bergerak dengan kecepatan tetap dan sejajar dengan permukaan. Tidak ada gaya normal terhadap kedua permukaan. Kedua permukaan dipisahkan oleh suatu film minyak dengan ketebalan yang sama lapisan minyak pelumas yang menempel pada permukaan bawah akan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan permukaan bawah.
Pada gambar 5b. kedua permukaan dalam keadaan berhenti, ada gaya normal pada kedua permukaan, sehingga minyak pelumas cenderung terdesak keluar. Dan besarnya kecepatan  pada masing-masing lapisan di lukiskan lagi dengan vektor-vektor.
            Pada gambar 5c. merupakan kombinasi pada gambar 4a dan 4b. pada kecepatan minyak pelumas pada tiap titik dari lapisan ditentukan dengan menjumlah vektor-vektor pada masing-masing titik pada kondisi gambar 4a dan gambar 5b.
Pada gambar 5d. permukaan atas tidak ditahan sejajar dengan permukaan bawah, tetapi di buat sedikit miring. Maka bentuk film minyak pelumas jadi seperti bentuk baji. Sehingga akibat kemiringan ini minyak pelumas dapat mengalir secara terus menerus, dan integrasi kecepatan aliran film minyak pelumas pada permukaan dan sepanjang bantalan adalah tetap, dan menjamin pemisahan kedua permukaan.
Aliran minyak pelumas dan variasi tekanan pada blok yang miring dari sebuah thrust blok terlihat pada gambar 6.
alt





















Gambar 5. Bagan Aliran Minyak Pelumas

alt























Gambar 6. Pendinginan minyak pelumas

KLASIFIKASI MINYAK PELUMAS
Dulu klasifikasi API (MM,ML,DG,DM,DS) digunakan untuk klsifikasi service minyak pelumas. Kadang-kadang hal ini kurang jelas dan perincian kondisinya untuk kemampuan pelumasan tidak selalu berhubungan dengan situasi sebenarnya. Untuk hal inilah tiga organisasi di Amerika Srikat (SAE,API,ASTM) bergabung untuk mengembangkan system klasifikasi yang baru, yang telah diresmikan pemakaiannya sejak juli. 1970. Klasifikasi yang dulu, dibagi menjadi golongan motor bensin dan motor diesel ; dan diklasifikasikan sebagai SA, SD, dengan huruf S pada huruf pertama menyatakan commercial, kedua duanya dari golongan-golongan tersebut mempunyai 4 (empat) kelas berturut-turut.

SAE      : Society of Automotive Engineers
API       : American Petroleum Institute
ASTM   : American Society for Testing Materials.

Di bawah ini keterangan mengenai minyak mesin yang di definisikan sebagai klasifikasi system yang baru.
 
KLASIFIKASI LAMPAU  (A.P.I)
KLASIFIKASI SEKARANG
MOTOR
BENSIN
ML
MM
MS
SA
SB
SC. SD
MOTOR
DIESEL
 

DG
DM
DS
CA
CB. CC
CD

Klasifikasi
Service mesin api
Minyak mesin ASTM
SA
Untuk service motor bensin dan diesel untuk mesin dalam keadaan biasa, yang tak memerlukan kombinasi aditiv minyak
Tak termasuk aditiv, selain dari pada untuk pengentalan atau minyak penetrasi
SB
Untuk service motor bensin beban ringan.untuk mesin yang bekerja alam keadaan biasa ang membtuhkan sedikit aditiv kombinasi dari minyak.
Miyak anti oxidant a gesekan


SC
Motor bensin untuk truk dan mobil yang dibuat antara 1964-1967 dan bekerja dibawah tahun 1964 dalam masa garansi pabrik. Minyak ini mempunyai sifat yang baik terhadap temperatur rendah dan tinggi, melindungi pengendapan dan mempunyai sifat untuk mengurangi gesekan
Miyak ini sesuai dengan permntaan pabrik-pabrik untuk model 1964-1967 terutama dipakai untuk mobil da mempunyai ketahanan pada temperatur rendah, anti pelumpuran dan anti karat.
SD
Untuk 1968 motor bensin truk dan mobil yang beroprasi dibawah 1962
Minyak sesuai permintaan pabrik-pabrik setelah 1968, terutama dipakai untuk mobil dan mempunyai ketahanan pada temperature rendah anti pelumpuran dan anti karat
CA
Motor diesel biasa memakai bahan bakar bermutu tinggi. Minyak yang dipakai ini untuk spesifikasi ini terutama pada pemakaian antara 1940 dan 1950, minyak ini dipakai dengan mutu bahan bakar yang tinggi dan sifatnya anti karat pada bearing/bantalan dan mencegah pengendapan pada temperatur tinggi
Dipakai untuk memenuhi kemampuan MIL-L-21004A pada motor-motor diesel tampa supercharger dan motor bensin dengan pemakain bahan bakar kadar sulfur rendah
CB
Motor diesel dengan beban berat motor diesel yang bekerja pada oprasi biassa dengan mutu bahan bakar yang rendah yang menyebabkan tempertur tinggi dan karat pada bantalan. Kadang-kadang motor motor bensin dipakai dalam kasus ini. Minyak ini diformalisasikan tahun 1949. Minyak ini dipergunakan untuk bahan bakar dengan kadar sulfur tinggi dan melindungi bantalan dari karat dan temperature tinggi.
Minyak ini dipakai untuk motor bensin dan motor bensin tanpa turbocharger ini termasuk minyak MIL-L-2104A yang ditest dengan kadar sulfur tinggi pada bahan bakar
 
Kesimpulan :
  1. Sistem pelumasan merupakan salah satu elemen dasar dalam permesinan, karena apabila telah terjadi kerusakan sistem pelumasan padamesin tersebut maka mesin tidak dapat beroprasinal dengan baik.
  2. Sistem pelumasan ditujukan untuk mengurangi gesekan yang terjadi, sehingga dapat mengurangi keausan yang di sebabkan oleh gesekan tadi.
  3. Sistem pelumasan juga digunakan sebagai media pendingin dari panas yang di hasilkan dari gesekan yang terjadi dan dari proses pembakaran.
  4. Minyak pelumas yang baik ialah minyak yang memenuhi setandart yang telah ditentukan.
  5. Setiap jenis mesin memiliki jenis minyak pelumas yang berbeda.